Nikah Muda dan Dampaknya di Social Media
Kini, usia saya udah tidak remaja lagi, tapi wajah saya
masih tetap muda. Lingkungan saya pun udah mulai berbunga dan berbuah. Yah,
satu persatu rekan, teman dan sahabat sudah banyak yang nikah. Sesuatu yang
jarang dibahas tapi sering diembus lewat social media. Foto dan kata-kata
cinta, lebih banyak menghiasi social media. Apa sih dampaknya?
Bulan November, sepertinya menarik jika membahas masalah
ini. Sesuatu yang jarang diperdebatkan tapi begitu melekat disetiap dinding
facebook saya. Terkadang iri, terkadang bahagia melihat mereka dan terkadang
risih.
Sebelum mengangkat tema nikah muda dan dampaknya di social
media ke ranah offline, saya ingin menuliskannya disini. Berbicara sebagai
seorang blogger yang mengikuti perkembangan social media dan orangnya itu lho,
masih muda :D. Inilah jawaban saya
Dampak nikah muda di era social media
Positifnya
Mereka yang nikah muda dan berbahagia diawal pernikahan akan
selalu berbagi kebahagiaannya dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun. Tentu,
orang yang terciprat kebahagiaan mereka secara tidak langsung memberikan
stimulan kepada kita sebuah energi positif.
Senyum yang menghilangkan kerut diwajah setelah seharian
bekerja, harapan - harapan yang tumbuh dengan sendirinya bagi mereka yang belum
menikah dan mendukung nikah muda menjadi gerakan positif bagi sebuah hubungan.
Banyak sekali, mereka yang nikah muda membagikan foto-foto
mereka lewat jejaring sosial. Saya paling sering melihatnya di facebook. Mulai
dari photo pernikahan hingga kelahiran anak mereka.
Secara tidak langsung membuat saya terkadang mencari tahu
seperti apa photo-photo lainnya. Sang pria begitu tampan, dan sang wanita
begitu cantik. Apalagi mereka adalah teman-teman dekat saya. Lho, dulu kan dia
nggak seperti ini, kok sekarang jadi seperti ini. Sambil senyum-senyum kecil.
Terkadang saya sedih juga jika tidak menghadiri pernikahan
mereka. Tapi, dengan menshare semua aktivitas mereka selama proses pernikahan
dan kebahagiaan lainnya, setidaknya doa dan harapan saya kepada mereka yang
udah menikah udah cukup membuat saya dan lainnya seakan hadir disana dan
memberikan restu kebahagiaan. Doa adalah harapan dari kita untuk mereka.
Jadi, sekarang ini social media benar-benar membantu saya
lebih berbahagia melihat hubungan mereka. Saya tahu bahwa kabar mereka juga
baik-baik saja. Sesi photo bayi adalah hal paling menarik selain photo weeding
mereka. Jarak dan waktu seakan tidak ada nilainya di era sekarang.
Negatifnya
Ada positif tentu ada negatif pula. Banyak pasangan nikah
muda seakan terus berbahagia dan mengalami euforia. Mereka selalu mengatakan
dan berbagi hal-hal indah. Tanpa sadar, orang-orang dibalik photo mereka yang
melihat kebahagiaan itu jadi iri dan dengki.
Bahagia sih boleh-boleh saja, tapi bagaimana dengan mereka
yang pernah menjadi mantan, orang yang mengejar maupun mengagumi. Mereka tidak
terima dan malah terobsesi dengan sesuatu yang berlebihan.
Akhirnya, banyak adegan yang dibuat seperti film bahwa
mengusik kebahagiaan itu adalah hal menarik. Penculikan, teror dan kejahatan
lainnya seakan menjadi bumerang bagi pasangan ini. *yah, mudahan ini hanya
cerita film.
Selain itu, pasangan yang nikah muda dan banyak berbagi di
social media, mereka lupa bahwa kehidupan mereka sudah seharusnya dibagi dengan
keluarga mereka. Jika bahagia masih mending berbagi, kalau beberapa bulan atau
tahun kedepan mulai terjadi konflik, siapkah media sosial dijadikan pelampiasan
tempat berbagi :(
Keretakan sebuah hubungan rumah tangga tidaklah pantas
dibeberkan kepada orang lain termasuk keluarga dekat. Nah, ini keluarga bukan
dan teman bukan, mengapa teman-teman di social media harus tahu. Bukannya
membuka aib dan berdampak penghasutan terjadi dikarenakan testimoni yang salah
sasaran.
Nah, itulah dampaknya menurut saya, tidak tahu menurut
pembaca. Masih banyak sebenarnya, tapi saya ingin teman-teman dan pembaca
berbagi sedikit di kolom komentar disini tentang hal ini, nikah muda dan
dampaknya di social media.
Semoga buat mereka yang nikah muda, yang terus belajar
mengasah jiwa, memahami dan terus belajar arti dari sebuah keluarga. Hidup kini
tidak sendiri, tapi bersama orang-orang yang dicintai. Jangan sampai dicintai
lebih banyak bercerita merusak citra, pikiran dan hati
Foto : google
detik.com